UMAH IT

RedaksiBali.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mengungkapkan kemungkinan penggunaan Pulau Galang di Batam sebagai tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya. Menurutnya, isu Rohingya harus diatasi bersama karena menyangkut masalah kemanusiaan. “Seperti yang pernah kita lakukan untuk pengungsi Vietnam di Sejarah Pulau Galang, kita akan membahas opsi ini lebih lanjut,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, juga menyatakan kesiapannya jika Pulau Galang benar-benar dipilih sebagai tempat penampungan pengungsi Rohingya. “Kami sebagai pemerintah daerah siap melaksanakannya sesuai kebijakan pemerintah pusat,” tambahnya. Amsakar menegaskan bahwa Batam memiliki pengalaman sebagai tempat pengungsian bagi warga Vietnam, sehingga wajar jika Pulau Galang dijadikan opsi untuk menampung pengungsi Rohingya.

Profil Pulau Galang

Pulau Galang, terletak di Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki wilayah seluas 80 km² dan terletak 350 meter di sebelah tenggara Pulau Rempang. Sejak bergabung dengan Pulau Batam dan Rempang pada 1992, kawasan ini dikenal sebagai "Barelang." Pulau Galang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk jalan raya, air minum, pembangkit listrik, sekolah, Puskesmas, gereja, dan candi.

Pengungsian Warga Vietnam di Pulau Galang

Sebelum diusulkan sebagai tempat penampungan pengungsi Rohingya, Sejarah Pulau Galang menjadi tempat pengungsian bagi warga Vietnam pada 1979-1996. Dengan lebih dari 250.000 pengungsi Vietnam, Pulau Galang memiliki enam zona barak, fasilitas ibadah, dan pemakaman Ngha Trang Grave.

Transformasi Pulau Galang

Setelah berakhirnya program pengungsian Vietnam pada 1996, Pulau Galang diubah menjadi tempat wisata yang dikenal sebagai Wisata Camp Vietnam. Pada 2020, pemerintah membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di pulau ini, yang ditutup pada akhir Desember 2022.