Israel Menghadapi Dilema Besar: Menghentikan atau Melanjutkan Perang di Gaza?

0 Comments

RedaksiBali.com – Israel Menghadapi Dilema Besar di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Hamas di Jalur Gaza. Menurut Hasan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, Israel akan mengalami kekalahan besar jika menghentikan perang, namun akan “terjun ke jurang” jika tetap melanjutkannya. Pernyataan ini disampaikan Nasrallah dalam pidatonya pada Senin (13/5/2024), untuk memperingati gugurnya panglima militer Sayyed Mustafa Badreddine.

Operasi Banjir Al-Aqsa: Revitalisasi Perjuangan Palestina
Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan oleh Hamas diharapkan menjadi momentum untuk menghidupkan kembali perjuangan rakyat Palestina. Operasi ini bertujuan untuk mengingatkan dunia tentang hak-hak rakyat Palestina yang selama ini diabaikan. Saat ini, lebih dari 140 negara telah mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Reaksi Dunia Terhadap Konflik
Nasrallah menyoroti aksi unjuk rasa pro-Palestina yang terjadi di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Prancis, Jerman, dan lainnya. Aksi-aksi ini dianggap telah membuat pejabat Israel dan Amerika Serikat geram. Keteguhan rakyat Palestina sejak Oktober 2023 telah mengubah pandangan dunia tentang pendirian negara Palestina.

baca juga ….

Perang di Gaza: Tantangan dan Kegagalan Israel
Sejak perang di Gaza meletus, tidak ada satu pun dari entitas Zionis yang berhasil meraih kemenangan. Warga Israel sendiri mengolok-olok Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena tentara Israel belum berhasil mencapai tiga tujuan utama mereka: melenyapkan Hamas, membebaskan sandera, dan melindungi pemukiman dari serangan rudal Gaza.

Hamas terus melawan tentara Israel Menghadapi Dilema Besar, menahan sandera, dan melancarkan serangan rudal ke pemukiman Zionis di selatan wilayah Palestina. Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat dengan berbagai bantuan militer, teknologi, dan intelijen, tetap gagal mencapai target mereka di Gaza selama lebih dari delapan bulan.

Hizbullah dan Eskalasi di Perbatasan
Hizbullah terus mendukung Gaza dengan melancarkan serangan di perbatasan Israel. Pada Minggu (12/5/2024), Hizbullah membombardir tentara Israel di perbatasan Shebaa dengan rudal baru bernama Jihad Mughniyeh, yang membawa hulu ledak seberat 120 kg. Rudal ini berhasil menghantam target dengan akurat dan menimbulkan kerusakan besar.

Senjata Baru Hizbullah
Nasrallah juga mengungkapkan bahwa Hizbullah telah meluncurkan beberapa senjata baru dalam berbagai tahap konflik ini. Salah satunya adalah rudal Burkan yang membawa hulu ledak seberat 300 hingga 500 kg dan mampu menghindari sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts